Widget HTML Atas

.

Tujuan, Langkah-langkah, dan Metode dalam Berpidato

Kalian sering bukan melihat orang berpidato? Ya, kegiatan berpidato memerlukan keterampilan dalam berbicara. Kadang-kadang tak semudah bahasa tulis. Namun, bahasa tulis memerlukan pengetahuan tentang tata tulis yang benar. Jadi, keduanya bisa saja dipandang sama-sama sulit ataupun sama-sama mudah, bagi sebagian orang.
Berpidato adalah aktivitas menyampaikan gagasan tertentu untuk tujuan tertentu di depan orang banyak.

Tujuan pidato antara lain:
1. menyampaikan informasi (informatif),
2. menghibur/menyenangkan hati pendengar (rekreatif),
3. meyakinkan pendengar (argumentatif),
4. membujuk/mempengaruhi pendengar (persuasif).

Agar pidato Anda dapat menarik minat dan perhatian pendengar perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. kemukakan fakta dengan jelas,
2. gunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga mampu membangkitkan minat pendengar terhadap masalah yang kita sampaikan,
3. berbicara secara wajar dan terbuka,
4. sajikan materi dengan lafal dan intonasi yang tepat,
5. gunakan mimik dan gerak-gerik secara wajar.

Kemahiran berpidato diperoleh tidak dengan serta-merta, tetapi harus melalui latihan yang teratur dan berkelanjutan.
Agar Anda dapat berpidato dengan baik, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu:
1. Menyelidiki pendengar dengan mengajukan pertanyaan, misalnya: siapa pendengarnya, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain.
2. Memilih topik atau tema hendaknya disesuaikan dengan kemampuan diri, mempunyai arti atau kegunaan bagi pendengar dan lain-lain.
3. Mengumpulkan bahan berdasarkan pengalaman, hasil penelitian, imajinasi, buku bacaan, media massa maupun media elektronik.
4. Membuat kerangka pidato, caranya sama dengan membuat kerangka karangan lainnya, yakni: pembuka, isi, dan penutup.
5. Mengembangkan pidato menjadi kerangka pidato.
6. Latihan oral dengan vokal yang tepat, dengan suara yang nyaring.

Apabila hal-hal tersebut di atas benar-benar dipersiapkan, pasti tampil lebih percaya diri dan mantap dalam berpidato, khususnya bila kita berpidato secara resmi di depan publik.

Pertanyaan buat kamu, apakah kamu pernah:
1. Melihat pidato presiden menjelang peringatan Kemerdekaan RI di depan anggota dewan di Gedung MPR/DPR, atau pidato kenegaraan lainnya di televisi? Ya, saat itu presiden membacakan teks yang telah disiapkan.
2. Melihat Bapak dan Ibu Guru menyampaikan amanat pada waktu upacara bendera? Saat itu, kadang-kadang beliau membuka kertas kecil dari sakunya.
3. Melihat seseorang yang menyampaikan sambutan di acara-acara tertentu?
4. Atau kamu pernah mengikuti lomba berpidato yang naskahnya sudah disiapkan dan harus kamu sampaikan tanpa melihat lagi teks tersebut atau dihapal?

Ya, keempat ilustrasi di atas merupakan contoh pengunaan metode berpidato. Ilustrasi nomor 1 disebut metode manuskrip (metode naskah), Ilustrasi nomor 2 disebut metode ekstemporan (catatan kecil), Ilustrasi nomor 3 disebut metode Impromptu (serta merta), dan Ilustrasi nomor 4 disebut metode memoritem (menghapal).
Jika berkenan mohon bantu subscribe channel admin, makasiiiihh!!