Widget HTML Atas

.

Pramuka akan Masuk Kokurikuler di Sekolah

Pramuka akan Masuk Kokurikuler di Sekolah-- Masih ingat dengan wacana full day school? Wacana tersebut tidak jadi dilaksanakan. Namun inti pendidikan karakter yang digadang dalam wacana tersebut masih terus dicanangkan.

Kali ini pendidikan karakter dalam bentuk pramuka yang akan dijadikan kokurikuler di sekolah. Selama ini, pramuka hanya sebagai ekstrakulikuler yang diwajibkan oleh pemerintah melalui perpres. Namun ke depan, menurut Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid, akan menjadi kokurikuler. Apa maksudnya?

Dalam pendidikan di sekolah, dia menjelaskan ada tiga macam. Intrakulikuler, ekstrakulikuler dan kokurikuler. Intra itu pendidikan yang di dalam pelajaran. Kalau ekstrakulikuler adalah pendidikan di luar sekolah. Ini bisa terkait pelajaran sekolah, tapi juga bisa tidak. Sedangkan kokurikuler merupakan pencapaian akademik sekolah yang dilakukan di luar kelas.

"Artinya nanti banyak hal didalam pramuka dikaitakan dintegrasikan dengan pelajaran yang kita dapat di sekolah. Kegiatannya seperti yang dilakukan saat ini. Biasanya gerakan baru mulai setelah kegiatan sekolah, kedepan kegiatan bisa dilakukan dikelas," jelasnya dalam konferensi pers Kemah Budaya Nasional (KBN) 2016 di Belitung, Senin (19/8).

Pramuka akan masuk dalam kokurikuler bukan berarti merubah kegiatan pramuka yang sudah ada. Tapi diterapkan dalam pelajaran sekolah. Misalnya pelajaran sejarah. Yang dulunya menghafal tanggal bersejarah dan lainnya, ke depan akan diubah. Anak akan diajak keliling museum. "Keliling di luar ini sudah biasa dilakukan di pramuka. Jadi tidak akan sulit untuk kembangkan kegiatan terkait pelajaran," ujarnya.

Selain itu bisa mengenai pelestarian cagar budaya yang notabene merupakan nilai budaya. Menurutnya cagar budaya di Indonesia jumlahnya banyak. Yang sudah ditetapkan 900 untuk status nasional dan di provinsi/kabupaten kota ada ribuan. Sedangkan tenaga untuk mengurus cagar budaya sangat terbatas. "Ke depan gerakan pramuka di ajak berperan penting untuk cagar budaya. Misalnya pada bagian registrasi cagar budaya. Atau ikut menjaga dari macam-macam gangguan," ujarnya.

Kepandaian dan ketermpilan anak yang di dapat pramuka sangat bermanfaat bagi pelestarian. Contoh lain misalnya yang dikerjakan anak pramuka di lapangan bisa menjadi rujukan di dalam kelas. Misalnya pelajaran matematika yang sifatnya eksakta sekalipun, menurut dia, itu bisa gunakan referensi yang ada di gerakkan pramuka.

"Tujuannya agar gerakan pramuka bisa membantu keinginan kita semua untuk memperkuat jati diri anak Indonesia. Penguatan karakter," tambahnya.

Saat ini, dia menlanjutkan kita memiliki masalah. Kalau diteruskan berlarut akan jadi generasi 'nunduk' karena sering melihat gadget. Anak pramuka di latih bukan 'nunduk' tapi menengadah ke depan. Dia mengatakan nukan tidak boleh menggunakan teknologi, tapi tekonologi dijadikan alat meningkatkan kapasitas kemampuan kita ke depan.

"Bukan kita yang dimanfaatkan alat. Ini adalah cara untuk mengubah kebiasan menunduk jadi melihat lurus ke depan untuk menghadapi tantangan jaman. Ini rencana kebijakan pemerintah untuk menjadikan gerakan pramuka teringrasi menjadi kegiatan untuk bangkitkan anak berkarakter," tambahnya.

Sumber: republika.co.id
Jika berkenan mohon bantu subscribe channel admin, makasiiiihh!!