Widget HTML Atas

.

Kenalan dengan yang Namanya Pendidikan Vokasi

Kenalan dengan yang Namanya Pendidikan Vokasi--
Program vokasi saat ini menjadi alternatif untuk melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi. Selain semakin banyaknya penyedia program vokasi, lulusan dari program itu juga banyak dicari oleh perusahaan. Lantas, apa yang sebenarnya dipelajari selama menempuh program vokasi?

Sebenarnya, ada tiga jenis program dalam pendidikan tinggi. Pertama, yakni pendidikan akademik. Kemudian, pendidikan profesi atau spesialis, dan yang ketiga pendidikan vokasi atau diploma. Ketiganya memiliki fungsi masing-masing dalam mencetak lulusan.

Pendidikan vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuan tenaga ahli profesional dalam menerapkan dan mengembangkan teknologi dan/atau kesenian. Terdapat beberapa program yang tersedia pada pendidikan tersebut, meliputi diploma I (D-1), diploma II (D-2), diploma III (D-3), dan diploma IV (D-4). Lulusan pendidikan vokasi mendapatkan gelar vokasi, misalnya A.Ma (Ahli Madya), A.Md (Ahli Madya). Penyelenggara program vokasi pun beragam, mulai dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, hingga universitas.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, pendidikan vokasi dapat melaksanakan program ke strata yang lebih tinggi lagi, yakni magister terapan (S-2) dan doktor terapan (S-3). Kendati demikian, pendidikan vokasi fokus pada kecakapan kerja yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan, serta selaras dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.

Dilihat dari orientasi pendidikan vokasi tersebut, lulusan program ini dapat menjadi tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh industri dan masyarakat. Berbekal pengetahuan dan keterampilan yang lebih memberatkan kepada aspek keterampilan (skill) dan penguasaan teknologi, para lulusan juga berpeluang menjadi wirausaha atau entrepreneur.

Sedangkan pendidikan akademik, terdiri atas program pendidikan sarjana (S-1), magister atau master (S-2), dan doktor (S-3). Pendidikan ini diarahkan pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.

Sementara pendidikan profesi merupakan sistem pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk menguasai keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi mendapatkan gelar profesi. Contohnya, seorang sarjana kedokteran menempuh pendidikan profesi dokter untuk mendapat gelar dokter (dr), dan setelah bergelar sarjana ekonomi (SE), seseorang menempuh pendidikan profesi akuntan untuk bergelar SE. Ak.

Pendidikan Vokasi Juga Geluti Skill Entrepreneurship
Pendidikan vokasi diketahui fokus pada pembekalan skill untuk mempersiapkan mahasiswa bisa berkompetisi di dunia kerja. Selain itu, pendidikan vokasi juga tidak luput untuk memberikan skill entrepreneurship.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Drs Jaenudin Akhmad, S.E, M.M, M.Pd, kepada Okezone, belum lama ini. Meski berfokus pada skill agar mahasiswa siap diterjunkan ke dunia kerja, kampus tersebut juga memberikan spirit mengenai dunia wirausaha.

"Menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul dan inovatif dengan orientasi kerja dan wirausaha adalah visi-misi kami. Jadi, kami lebih menumbuhkan jiwa entrepreneurship-nya," ungkapnya.

Jaenudin menjelaskan, setiap mahasiswa di semua jurusan yang ada dibekali juga dengan ilmu entrepreneurship. Tidak hanya tatap muka, tapi juga praktik.

"Di semester II itu ada materi khusus tentang entrepreneurship, yaitu diajarkan dengan dosen praktisi. Di semester III itu langsung terjun ke lapangan. Sedangkan saat berada di semester IV, mereka sudah bisa membawa proposal bisnisnya," ujar dia.

Keseriusan kampus tersebut untuk membina mahasiswa supaya memiliki semangat berwirausaha juga ditunjukkan dengan keikutsertaan di sejumlah kompetisi bertema entrepreneurship.
"Jadi, kami ikut lomba juga," tambahnya.

Sumber: Okezone.com
Jika berkenan mohon bantu subscribe channel admin, makasiiiihh!!